Minggu, 05 April 2015

Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran

PENGARUH INFLASI TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA

Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi (inflation) adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) selama waktu tertentu.

Ada 3 komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:
-Kenaikan Harga
-Bersifat Umum
-Berlangsung terus-menerus

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
-Tingkat pengeluaran agregat yang melebihikemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
-Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
-Kenaikan harga barang impor
-Penambahan penawaran uang dengan caramencetak uang baru
-Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998.akibatnya angka  inflasi mencapai 70%.

Berdasarkan asal inflasi:
·       Inflasi yang berasal dari dalam negeri ( domestic inflation ), yaitu inflasi yang semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor yang terjadi didalam negeri (bisa karena demand pull inflation ataupun cost push inflation).
·       Inflasi yang berasal dari luar negeri (Imported inflation), yaitu seolah-olah negara itu mengimpor inflasi yang terjadi dinegara lain. Inflasi ini merupakan konsekuensi dari adanya perdagangan antar negara. Kalau jepang mengalami inflasi, kemungkinan besar Indonesia juga mengalami inflasi (imported inflation) karena kita banyak mengimpor mesin, bahan baku dan bahan konsumsi dari Jepang.
         Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi).
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
1.     Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
2.     Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
3.     Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
4.     Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)


Dampak Inflasi
Adapun dampak dari inflasi itu sendiri selain tidak berkembangnya perekonomian suatu negara apabila inflasi yang tejadi di suatu negara terlampau tinggi, antara lain :
1.      Mendorong penanaman modal Spekulatif
2.      Menimbulkanketidakpastian keadaan ekonomi dimasa depan
3.      Menyebabkan tingginya tingkat bunga dan menurunkan investasi
4.      Menimbulkan masalah neraca pembayaran
Dampak inflasi terhadap individu masyarakat :
1.      Kesenjangan distribusi pendapatan
2.      Pendapatan riil merosot
3.      Nilai riil tabungan merosot.


Tabel Data Inflasi Di Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik, Indonesia



Pengangguran
Pengangguran  adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

-Jenis dan macam pengangguran
+Berdasarkan jam kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
-Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
-Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
-Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

+Berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
-Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
-Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
-Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.Akibat permintaan berkurang
2.Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.Akibat kebijakan pemerintah

-Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
-Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
-Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
-Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).


Tabel Data Pengangguran Di Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA INFLASI DENGAN PENGANGGURAN
 Teori inflasi, A.W. Phillips berhasil menemukan hubungan yang erat antara tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal. Penemunannya ini diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris untuk periode 1861-1957. Kurva yang menggambarkan hubungan di antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dinamakan kurva Phillips. Kurva phillips yang menghubungkan persentase perubahan tingkat upah nominal dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut dengan kurva phillips dalam bentuk asli. Di samping itu, ada juga kurva phillips dalam bentuk versi baru yang biasa disebut dengan kurva phillips yang sudah direvisi yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi
Argumentasi untuk menjelaskan kurva phillips di atas dirumuskan dengan formulasi sebagai berikut :

Laju inflasi = Tingkat kenaikan upah – Tingkat kenaikan produktivitas

Sifat keterkaitan di antara inflasi harga dan tingkat pengangguran :
Pada waktu pengangguran tinggi, kenaikan harga-harga relative lambat, akan tetapi semakin rendah pengangguran, semakin tinggi tingkat inflasi yang berlaku.



















Dari kurva phillips dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pengangguran semakin cepat kenaikan tingkat upah dan harga; dan semakin tinggi inflasi akan semakin cepat pula kenaikan tingkat upah .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar